Sunday, 30 November 2014

Bercandamu, Bisa Jadi Menyakitkan


Bercandamu, bisa jadi terbilang bullying.

Mulutmu, harimaumu. Rawr! Whops, bukan seperti itu. Hehe. Yeah, people, mulutmu bisa jadi harumamu yang siap menerkam dirimu sendiri, ataupun orang lain. Terkadang, karena terlena suasana dan akhir kebablasan, alias kelewatan, kita melontarkan canda yang bisa jadi menyakiti perasaan seseorang tanpa kita sadari.

Duh, kenapa kok tiba-tiba bawa topik berat gini? Gara-gara nemu sebuah post di Facebook nih. Jadi ceritanya buat ngisi blog gitu. Udah lama ditinggalin, takutnya berhantu. Hahaha.

Kembali ke topik kita kali ini. Bercandamu bisa jadi menyakiti hati. Hati orang, siapa yang tahu sih? Nggak ada yang pernah bisa menebak isi hati seseorang. Bisa jadi orang itu tersenyum dan tertawa, namun matanya hampa. Bisa jadi orang itu berkata tak apa-apa, namun ternyata perasaannya sudah hancur tak berbentuk. Tak ada yang tahu. Kita sendiri pun seringkali tak dapat memahami perasaan kita sendiri. Iya kan? Ngaku aja deh~
Satu kata bisa jadi setajam belati. That’s true, guys. Satu kata saja bisa jadi membunuh perasaan mereka. Okay, let’s start with the post I mentioned before. Here you go.

Source
Terjemahan:
·         “Kita kan keluarga, jadi tak apa kalau mencandai kamu.”

·         “Ayolah, kan cuma bercanda.”

·         “Yang kuat sedikit lah, jangan cengeng.”

·         “Hanya bercanda.”

PENINDASAN TETAP SAJA PENINDASAN TAK PEDULI SIAPA YANG MELAKUKANNYA.

ITU TERAMAT SANGAT LEBIH MENYAKITKAN JIKA DATANG DARI ORANG YANG KITA PERCAYAI.

HENTIKAN.

Bullying: penindasan, intimidasi, penggertakkan.




Kurang lebih, seperti itu lah isinya. Saya tak bisa lebih setuju lagi, karena ini benar. Bukan hanya karena atas nama keluarga, sahabat, saudara, pacar, suami, atau hubungan dekat lain yang kita kenal, kita berhak mencandai seseorang sampai terlewat batas. Hal yang paling sering terjadi adalah saat kita mencandai fisik seseorang. Hal itu sangat sensitif, saudara. Mereka memiliki perasaan. Meskipun ia terkenal sebagai orang yang sering tak peduli, tak ada salahnya untuk berhenti sejenak dan menghargai dia.

Bisa jadi ia terlalu takut untuk protes.

Tak semua orang bisa menerima bercandaan ataupun topik perbincangan tentang mereka. Jujur, saya sendiri juga merasakannya kok. Saat teman dekat saya dan keluarga saya membahas tentang fisik saya. Awalnya cuma bisa senyum. Tak apa lah, toh mereka juga orang dekat. Tapi lama lama jadi tak enak. Saya jadi risih, dan terkadang sampai bilang,

“Udah sih, nggak usah dibahas napa.”

Rasanya jadi lebih minder. Well, jika kalian ingin seseorang berubah dari hal buruk, malas atau terlalu gemuk misalnya, cobalah untuk menggandeng tangan mereka dan berbicara dengan enak. Kalau bahasa iklannya, “Nge-teh dulu yuk.” Hehehe. Tapi benar. Dibicarain atau didiskusikan dengan lebih baik itu,  lebih enak. Daripada mengolok mereka dengan kedok bercanda. Jangan bilang kalau mereka cengeng. Bukan. Kalau mereka cengeng, udah pasti nangis detik itu juga saat kalian mencandainya. Sudah pasti mereka sempat menahan perasaan. Tak ingin melukai kalian, atau terlihat sangat lemah.

Jangan hancurkan kepercayaan diri mereka dan rasa percaya mereka terhadap kalian. Bisa jadi kalian lah yang diharapkan untuk mampu membuat mereka lebih baik, dengan cara yang baik.

1 komentar:

  1. Gaming & Live Dealer Games at AprCasino
    Find your ideal live dealer casino games at AprCasino. Enjoy 카지노 꽁머니 사이트 a variety of casino games and table games, including blackjack, poker, baccarat,

    ReplyDelete

Budayakan berkomentar yang baik :)

© Life is . . ., AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena