Bercandamu, bisa jadi terbilang bullying.
Mulutmu, harimaumu. Rawr! Whops, bukan seperti itu. Hehe. Yeah,
people, mulutmu bisa jadi harumamu yang siap menerkam dirimu sendiri,
ataupun orang lain. Terkadang, karena terlena suasana dan akhir kebablasan, alias kelewatan, kita
melontarkan canda yang bisa jadi menyakiti perasaan seseorang tanpa kita
sadari.
Duh, kenapa kok tiba-tiba bawa topik berat gini? Gara-gara
nemu sebuah post di Facebook nih.
Jadi ceritanya buat ngisi blog gitu. Udah lama ditinggalin, takutnya berhantu.
Hahaha.
Kembali ke topik kita kali ini. Bercandamu bisa jadi
menyakiti hati. Hati orang, siapa yang tahu sih? Nggak ada yang pernah bisa
menebak isi hati seseorang. Bisa jadi orang itu tersenyum dan tertawa, namun
matanya hampa. Bisa jadi orang itu berkata tak apa-apa, namun ternyata
perasaannya sudah hancur tak berbentuk. Tak ada yang tahu. Kita sendiri pun
seringkali tak dapat memahami perasaan kita sendiri. Iya kan? Ngaku aja deh~
Satu kata bisa jadi setajam belati. That’s true, guys. Satu kata saja bisa jadi membunuh perasaan
mereka. Okay, let’s start with the post I
mentioned before. Here you go.
Source |
Terjemahan:
· “Kita kan keluarga, jadi tak apa kalau mencandai kamu.”
·
“Ayolah, kan cuma bercanda.”
·
“Yang kuat sedikit lah, jangan cengeng.”
·
“Hanya bercanda.”
PENINDASAN
TETAP SAJA PENINDASAN TAK PEDULI SIAPA YANG MELAKUKANNYA.
ITU
TERAMAT SANGAT LEBIH MENYAKITKAN JIKA DATANG DARI ORANG YANG KITA PERCAYAI.
HENTIKAN.
Bullying: penindasan, intimidasi,
penggertakkan.
Kurang
lebih, seperti itu lah isinya. Saya tak bisa lebih setuju lagi, karena ini
benar. Bukan hanya karena atas nama keluarga, sahabat, saudara, pacar, suami,
atau hubungan dekat lain yang kita kenal, kita berhak mencandai seseorang
sampai terlewat batas. Hal yang paling sering terjadi adalah saat kita
mencandai fisik seseorang. Hal itu sangat sensitif, saudara. Mereka memiliki
perasaan. Meskipun ia terkenal sebagai orang yang sering tak peduli, tak ada
salahnya untuk berhenti sejenak dan menghargai dia.
Bisa
jadi ia terlalu takut untuk protes.
Tak
semua orang bisa menerima bercandaan ataupun topik perbincangan tentang mereka.
Jujur, saya sendiri juga merasakannya kok. Saat teman dekat saya dan keluarga
saya membahas tentang fisik saya. Awalnya cuma bisa senyum. Tak apa lah, toh mereka
juga orang dekat. Tapi lama lama jadi tak enak. Saya jadi risih, dan terkadang
sampai bilang,
“Udah
sih, nggak usah dibahas napa.”
Rasanya
jadi lebih minder. Well, jika kalian
ingin seseorang berubah dari hal buruk, malas atau terlalu gemuk misalnya,
cobalah untuk menggandeng tangan mereka dan berbicara dengan enak. Kalau bahasa
iklannya, “Nge-teh dulu yuk.” Hehehe. Tapi benar. Dibicarain atau didiskusikan
dengan lebih baik itu, lebih enak.
Daripada mengolok mereka dengan kedok bercanda. Jangan bilang kalau mereka
cengeng. Bukan. Kalau mereka cengeng, udah pasti nangis detik itu juga saat
kalian mencandainya. Sudah pasti mereka sempat menahan perasaan. Tak ingin melukai
kalian, atau terlihat sangat lemah.
Jangan
hancurkan kepercayaan diri mereka dan rasa percaya mereka terhadap kalian. Bisa
jadi kalian lah yang diharapkan untuk mampu membuat mereka lebih baik, dengan
cara yang baik.
Gaming & Live Dealer Games at AprCasino
ReplyDeleteFind your ideal live dealer casino games at AprCasino. Enjoy 카지노 꽁머니 사이트 a variety of casino games and table games, including blackjack, poker, baccarat,